TEKNOLOGI LAS KAPAL
441
BAB VPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN HASIL LAS
V.1 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIANV.1.1 Pengujian dan Pemeriksaan Daerah Las
Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung padaketerampilan juru las.
Kerusakan hasil las baik di permukaan maupun dibagian dalam sulit dideteksi
dengan metode pengujian sederhana. Selainitu karena struktur yang dilas
merupakan bagian integral dari seluruhbadan material las maka retakan yang
timbul akan menyebar luasdengan cepat bahkan mungkin bisa menyebabkan
kecelakaan yangserius. Untuk mencegah kecelakaan tersebut pengujian dan
pemeriksaandaerah-daerah las sangatlah penting.Tujuan dilakukannya pengujian
adalah untuk menentukan kualitasproduk-produk atau spesimen-spesimen tertentu,
sedangkan tujuanpemeriksaan adalah untuk menentukan apakah hasil pengujian
iturelatif dapat diterima menurut standar-standar kualitas tertentu atautidak
dengan kata lain tujuan pengujian dan pemeriksaan adalahuntuk menjamin kualitas
dan memberikan kepercayaan terhadapkonstruksi yang dilas.Untuk program
pengendalian prosedur pengelasan, pengujian danpemeriksaan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sesuai denganpengujian dan pemeriksaan
dilakukan yaitu sebelum, selama atausetelah pengelasan.Pengujian/pemeriksaan
yang dilakukan sebelum pengelasan meliputi:pemeriksaan peralatan las, material
pengelasan yang akandigunakan; pengujian verifikasi prosedur pengelasan yang harussesuai
dengan prosedur pengelasan yang memadai; dan pengujiankualifikasi juru las
sesuai dengan ketrampilan juru las.Pemeriksaan untuk verifikasi pemenuhan
standar pengelasanmeliputi pemeriksaan kemiringan baja yang dilas, dan
pemeriksaan galur-galur las pada setiap sambungan.Pengujian/pemeriksaan yang
dilakukan selama proses pengelasanmeliputi: pemeriksaan tingkat kekeringan dan
kondisi penyimpananelektrode pengelasan; pemeriksaan las ikat; pemeriksaan
kondisi-kondisi pengelasan terpending (arus listrik, tegangan listrik,kecepatan
proses pengelasan, urutan proses pengelasan, dsb.);pemeriksaan kondisi-kondisi
sebelum dilakukan pemanasan; danpemeriksaan status sumbing-belakang.
TEKNOLOGI LAS KAPAL
442Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah
proses pengelasanmeliputi: pemeriksaan temperatur pemanasan dan
tingkatpendinginan sesudah proses pemanasan dan pelurusan;pemeriksaan visual
pada ketelitian ukuran; dan pemeriksaan padabagian dalam dan permukaan hasil
las yang rusak.
V.1.2 Klasifikasi Metode Pengujian Daerah Las
Seperti tampak pada Tabel V.1, metode pengujian daerah lassecara kasar
dapat diklasifikasikan menjadi pengujian merusak /destruktif (DT) dan pengujian
tidak merusak / non-destruktif (NDT).Dalam pengujian destruktif, sebuah
spesimen atau batang ujidipotongkan dari daerah las atau sebuah model berukuran
penuh daridaerah las yang diuji dilakukan perubahan bentuk dengan dirusak
untukmenguji sifat-sifat mekanik dan penampilan daerah las tersebut.
Dalampengujian non-destruktif, hasil pengelasan diuji tanpa perusakan
untukmendeteksi kerusakan hasil las dan cacat dalam. Tabel V.2
merangkummanfaat-manfaat pengujian destruktif dan non-destruktif.
Tabel V.1 Klasifikasi metode pengujian daerah las
Uji destruktif (DT)
Uji mekanis
Uji struktur
Uji kimia
Uji tarik
Uji lengkung
Uji hentakan
Uji kekerasan
Uji kelelehanLain-lain
Uji permukaan pecahan
Uji makroskopik
Uji analitis
Uji kekaratan
Uji penentuan kadar air Pengujian non-destruktif
(NDT)
Uji kerusakanpadapermukaanUji
kerusakanbagian dalamUji lain-lain
Uji visual (VT)
Uji partikel magnet (MT)
Uji penetrasi (PT)
Uji putaran arus listrik
Uji radiografi (RT)Uji ultrasonik (UT)
Uji ketirisan (LT)
Uji resistensi tekanan (PRT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar